Polsekta Banjarmasin Barat berdiri sejak tahun 2003 sebagai wujud pengembangan wilayah dari Polsekta Banjarmasin Barat yang terdahulu yang sekarang menjadi Polsekta Banjarmasin Tengah.Polsekta Banjarmasin Barat merupakan sentra perdagangan dan industri yang vital di Kota Banjarmasin, keluar masuk barang dagangan antar pulau melalui wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat serta banyak perusahaan-perusahaan barang dan jasa berdiri di wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat.Oleh sebab iulah, Banjarmasin Barat merupakan wilayah yang rawan timbulnya permasalahan sosial, baik masalah ketenagakerjaan / unjuk rasa buruh perusahaan dan kejahatan konvensional lainnya.
Pada tahun 2003 Polsekta Banjarmasin Barat menempati tempat sementara di Gedung milik dinas Pertanian Prov. Kalsel di Jl. Soetoyo. S Banjarmasin, kemudian menempati tempat baru di Jl. Ir. PHM Noor Banjarmasin sejak tahun 2004 sampai dengan tanggal 26 Juni 2010. Karena bangunan yang ditempati roboh, untuk sementara Polsekta Banjarmasin Barat pindah ke Jl. Teluk Tiram Darat No. 02 Rt. 20 Banjarmasin sampai sekarang.
Wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat berbatasan langsung dengan muaranya Sungai Barito dan Sungai Martapura. Kemiringan tanah antara 0.13 % dengan susunan geologi terutama bagian bawahnya di dominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan alluvium yang terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak. Luas Banjarmasin Barat 13,37 Km2 persegi, terdiri dari 9 (sembilan) Kelurahan.
Masyarakat Banjarmasin Barat memiliki berbagai macam aspek kehidupan diantaranya bekerja di pemerintahan, buruh, pedagang dan petani serta terdiri dari berbagai suku, ras yang mayoritas memeluk agama Islam dan dikenal dengan masyarakat yang agamis, hal tersebut terlihat dengan banyaknya masjid, surau dan aktivitas keagamaan yang mewarnai kehidupan masyarakat sehingga nuansa religius terasa sampai pada tingkat kelurahan.
Geografis dan Demografis
Jumlah penduduk di Wilayah Banjarmasin Barat mencapai 139.270 jiwa, yang terdiri dari suku asli (banjar) dan berbagai suku yang mayoritas memeluk agama Islam serta terkenal sebagai masyarakat yang religius.Dengan batas-batas wilayah meliputi, sebelah utara berbatasn dengan Kelurahan Kuin Utara dan Kelurahan Pangeran Kec.Banjarmasin Utara, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pasar Lama dan Kelurahan Teluk Dalam Kec.Banjarmasin Tengah, sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Martapura Kelurahan Kelayan Selatan dan Kelurahan Pekauman Kec. Banjarmasin Selatan, sebelah barat berbatasan dengan Sungai Barito Kabupaten Barito Kuala.
Banjarmasin Barat memiliki luas area mencapai 13,37 Km2, yang terdiri dari 9 (sembilan) Kelurahan, Kel.Teluk Tiram (0,40 Km2), Kel.Telawang (0,47 Km2), Kel.Telaga Biru (0,36 Km2), Kel.Belitung Selatan ( 0,74 Km2), Kel.Pelambuan (1,22 Km2), Kel.Belitung Utara (0,57 Km2), Kel. Kuin Selatan (3,06 Km2), Kel.Kuin Cerucuk (2,15 Km2), Kel.Basirih (4,40 Km2).
Wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat meliputi sejumlah Kantor Pemerintahan yang terdiri dari 1 (satu) Kantor Dinas Perikanan, 1 (satu) Kantor Wilayah Dinas Penerangan, 1 (satu) Kantor Bidang Metrologi, 1 (satu) Kantor Departemen Kesehatan, 1 (satu) Kantor Pelayanan Bea dan Cukai, 1 (satu) Kantor BPS Kota Banjarmasin, 1 (satu) Kantor Infokom Kalsel, 1 (satu) Kantor Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, 1 (satu) Kantor KPLP dan 1 (satu) Kantor ADPEL Banjarmasin.
Sebagai pusat peradagangan dan perindustrian, banjarmasin Barat memiliki beberapa perusahan antara lain ; PT. Wijaya Tri Utama, PT.Hendratna (Failit-dalam proses tuntutan di MA), PT. Surya Satria Timur Corp, PT.Tanjung Alam Perkasa, PT. Basirih Industrial Corp, PT. Insan Bonafid, PT. Hoktong dan perusahan-perusahaan jasa dan transit barang dagangan lainnya.
Selain itu di wilayah Banjarmasin Barat terdapat sejumlah obyek vital antar lain, Depo Pertamina, PLTD Sektor Barito, Kantor Pegadain Teluk Dalam, BRI Unit Trisakti, BRI Unit Kuin, BRI Unit Teluk Tiram, BRI Unit Belitung, BRI Unit S. Parman dan sejumlah ATM yang tersebar di wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat.
Banjarmasin Barat sebagai sentra industri dan perdagangan di Banjarmasin banyak permasalahan yang terjadi baik kejahtan konvensional maupun masalah buruh dan lainnya serta kebiasaan dari masyarakat Banjarmasin Barat yang masih membawa senjata tajam dan tempramen yang cepat emosi (marah/naik darah) sehingga senjata tajam digunakan sebagai alat penyelesaian masalah menghadapi persoalan yang menyangkut harga diri juga menimbulkan permasalahan konvensional yang sering terjadi di wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat.
Serta pemukiman penduduk yang padat dan rata-rata terbuat dari kayu sering menimbulkan terjadinya bahaya kebakaran di wilayah Banjarmasin Barat.
VISI,
“SETIAP LANGKAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS SELALU BERSAMA DENGAN MASYARAKAT”
MISI,
- Memberikan Yan, Lin & Yom masyarakat, hingga terbebas dari gangguan fisik maupun psikis.
- Membentuk Kultur Polri yang hmanis dengan tindakan yang dilandasi hati nurani. Penekanan terhadap semua personil prinsip “Citra Polri terletak pada Ucapan, Sikap, Perilaku dan Perbuatan”.
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel melalui pelatihan sehingga bisa menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul di masyarakat.
- Meningkatkan kwantitas patroli untuk mempersempit dan mengurangi peluang bagi pelaku kriminalitas melakukan kejahtan
- Mengutamakan tindakan persuasif dalam menghadapi unjuk rasa.
- Menggalakkan perang terhadap narkoba baik melalui penegakan hukum maupun melalui pembianaan masyarakat dengan memberdayakan semua potensi.
- Merumuskan arah dan prioritas sasaran Binpotmas di Polsekta Banjarmasin Barat dan mampu mengembangkan teknik, taktik dan strategi Binpotmas yang sesuai dengan kondisi daerah serta mampu menyusun rencana Binpotmas untuk acuan para petugas Bhabinkamtibmas Polsekta Banjarmasin Barat.
- Menangani setiap perkara dengan cepat tepat dan sesuai proseduryang ada.
DATA PERSONEL
Sebagai institusi yang menjaga keamanan dan stabilitas wilayahnya, Polsekta Banjarmasin Barat hanya diperkuat oleh 96 Personel. Terdiri dari Pama ( 3 personel ) dan Bintara ( 73 personel ).
Sementara untuk sarana dan prasarana yang ada terdiri dari 1 ( satu ) bangunan sementara Polsek ( Polsek yang ada keadaan roboh menunggu perbaikan ), 1 ( satu ) Ranmor R4, 12 ( dua belas ) R2, Alkom ( 3 unit ), Senpi Rev ( 15 pucuk ), dan Senpi Panjang jenis RM14 ( 5 pucuk ) serta Senpi Panjang SV2 Shabara ( 2 pucuk ).
Bangunan Polsekta Banjarmasin Barat mengalami kerusakan / roboh pada tanggal 26 Juni 2010 sampai sekarang belum ada perbaikan dan sementara menempati bagunan sementara di Jalan Teluk Tiram Darat No. 02 Rt. 20 Banjarmasin.
Jumlah personel belum mencukupi sesuai dengan DSPP seharusnya 125 personel dan baru terealisasi sebanyak 76 personel.
Situasi kendaraan dinas belum mencukupi, Polsekta Banjarmasin Barat hanya memiliki 1 unit mobil patroli R4 yang sudah tak laik jalan dan hanya memiliki 12 R2 yang digunakan operasional patroli sebayak 6 unit dan sisanya dipergunakan personel Bhabinkamtibmas untuk pembinaan masyarakat.
Mengenai asrama Polri, Polsekta Banjarmasin Barat hanya memiliki 1(satu) buah rumah dinas Kapolsekta.Jadi anggota banyak yang tinggal di luar Asrama /ditengah-tengah masyarakat.
KEBERHASILAN
A.KRIMINALITAS
Berdasarkan data yang ada, di Polsekta Banjarmasin Barat sendiri yang terjadi sejak Januari tahun 2009 tercatat, Pembunuhan (4 kasus), Anirat (48 kasus), Curas (66 kasus), Curanmor (20 kasus), Kebakaran (2 kasus), Perjudian (17 kasus), Curbis (50 kasus), Perkosaan (2 kasus), Sajam ( 21 kasus), KDRT (9 kasus), Narkotika (14 kasus), dan Korupsi (1 kasus).
Sementara untuk data dari tindak kriminalitas yang terjadi sejak Januari 2010 hingga November 2010 tercatat, Pembunuhan (3 kasus), Anirat (40 kasus), Curat (60 kasus), Curas (10 kasus), Curanmor (43 kasus), Kebakaran (4 kasus), Perjudian (7 kasus), Pengancaman (6 kasus), Perkosaan (0 kasus),KDRT (5 kasus) dan Narkoba (8 kasus).
Dari perbandingan CT secara keseluruhan di Polsekta Banjarmasin Barat antara Januari tahun 2009 dan s/d november 2010, mengalami kenaikan pada kasus curanmor, karena pengaruh situasi perekonomian masyarakat dengan banyaknya penganguran dan banyaknya PHK.
B. BERATAS BAHAYA NARKOBA
Sesuai amanat Kapolri, salah satunya penentapan target kasus penyalahgunaan narkoba baik ungkap maupun tangkap pengedar dan pemakai. Kapolsekta Banjarmasin Barat beserta anggotanya gencar melakukan operasi pekat termasuk operasi penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat.
Hasilnya, berbagai kasus narkoba dengan barang buktinya seperti extacy dan sabu-sabu beserta alat hisabnya, serta obat – obatan lainnya seperti pil double L dan pil lexsotan.
Berdasarkan data kriminalitas antara bulan Januari tahun 2009 sampai dengan November 2010 Polsekta Banjarmasin Barat telah berhasil mengungkap 14 kasus dengan 18 tersangka pada tahun 2009 dan 8 kasus dan 9 tersangka sampai dengan November 2010.
Salah satu contoh adalah pada bulan Maret 2009 berhasil mengungkap dan menangkap tersangka narkoba a.n RATNA MELANI Binti SAM’ANI dengan barang bukti 13 butir extacy.
PENGURANGAN DAN PENEKANAN KRIMINALITAS
Untuk wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat antara Januari tahun 2009 dan s/d november 2010, mengalami kenaikan pada kasus curanmor yaitu 43 kasus, Curat 60 kasus dan Anirat sebanyak 40 kasus.
Sehingga sasaran premanisme yang kali ini ditargetkan kepolisian bukan hanya preman jalanan tapi juga para pengangguran yang berpotensi melakukan tindak kriminalitas.
Berbagai operasipun dilakukan oleh Polsekta Banjarmasin Barat terhadap para pembalap liar dan para pengangguran yang banyak nongkrong di pinggir jalan saat pesta miras sampai ungkap kasus kriminalitas ( curat, anirat, hingga pembunuhan.
Salah satu contohnya adalah pengungkapan kasus Anirat dengan tersangka a.n MULYADI Als IMUL SYEH Bin ABDUL GANI pada tanggal 30 September 2010 dengan barang bukti 2(dua) buah sajam, 1(satu) buah sangkur, 1(satu) buah pisau belati beserta kumpangnya dan 1(satu) buah sepeda motor Honda Supra Fit warna biru DA 3675 SA. Pengungkapan kasus curanmor dengan tersangka a.n BAYU IRAWAN Bin AL-IRSAD dengan barang bukti 1(satu) buah sepeda motor Suzuki Satria warna biru hitam DA 5225 JV. Dan masih banyak yang lainnya.
Dengan keberhasilan berbagai operasi yang dilakukan Polsekta Banjarmasin Barat tersebut, merupakan bukti bahwa dengan menggunakan program dan strategi yang jitu berhasil menekan tindak kriminalitas di wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat.
CRIME RATE 5 TAHUN TERAKHIR
NO |
TAHUN |
CRIME TOTAL |
JUMLAH PENDUDUK |
1 |
2006 |
238 |
90.230 |
2 |
2007 |
536 |
98.234 |
3 |
2008 |
706 |
110.200 |
4 |
2009 |
550 |
133.020 |
4 |
2010 |
541 |
166.510 |
CRIME RATE 5 TAHUN TERAKHIR
NO |
TAHUN |
CURANMOR |
CURAT |
1 |
2006 |
18 |
25 |
2 |
2007 |
10 |
63 |
3 |
2008 |
13 |
78 |
4 |
2009 |
23 |
76 |
4 |
2010 |
15 |
51 |
Dari seluruh pemaparan yang telah disampaikan seputar Polsekta Banjarmasin Barat Polresta Banjarmasin dalam buku profil kinerja Polsekta Banjarmasin Barat yang disusun sesuai dengan ketentuan program dan kebijakan yang ada ( renstra, renja, ranc. Renja, proja akselerasi, ren ops, dll ).
Bila dibandingkan operasional Polsekta Banjarmasin Barat dengan satuan lainnya, maka kondisi, sarana prasarana, personel, anggaran operasional perlu untuk ditingkatkan / ditambahkan / dinaikan. Apalagi wilayah Polsekta Banjarmasin Barat merupakan sentra industri dan jalur perdagangan antar pulau yang banyak terjadi permasalahan sosial dan kriminalitas.
Dihadapkan dengan dinamika operasional yang tinggi serta keterbatasan sumber daya serta sarana dan prasarana, melalui beberapa inovasi dalam kinerja Polsekta Banjarmasin Barat masih menunjukan prestasi dengan terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah hukum Polsekta Banjarmasin Barat.
Dengan keberhasilan sejumlah program kerja dan kebijakan-kebijakan yang merupakan sebuah terobosan baru menuju perbaikan kinerja serta citra institusi Kepolisian pada umumnya, dan Polsekta Banjarmasin Barat pada khususnya dimata masyarakat. SEKIAN DAN TERIMA KASIH.